Jumat, 09 Oktober 2009

[TIPS] Mengelola Sebuah Gaji

Mengelola
gaji sebenarnya sangat mudah untuk dipahami, yaitu: Gaji hanya
dipergunakan untuk membayar seluruh biaya hidup di masa kini dan masa
depan, dan bukan dipakai untuk membayar ongkos hidup masa lalu.

Uang
makan, transportasi, biaya komunikasi, dan lain-lain, termasuk biaya
hidup masa kini. Sedangkan menabung, menyiapkan dana darurat, dan
menyiapkan pensiun, adalah biaya hidup masa depan. Menurut Freddy
Pieloor, CFP, perencana keuangan dari PT Antara Intermediary Indonesia, ada tiga masa dalam pengelolaan gaji, yaitu:

1. Masa Krisis
Suatu
keadaan di mana Anda memiliki utang yang sangat besar, dan Anda harus
berjuang sekuat tenaga untuk menyelesaikan utang yang berbunga sangat
tinggi (utang kartu kredit & kredit tanpa agunan). Anda harus
membayar utang tersebut dari gaji Anda sebesar 50 persen dari gaji Anda.

Pada
situasi seperti ini tunda dahulu membangun berbagai rekening dan
membeli proteksi asuransi. Bila perlu Anda menjual barang berharga
(emas) atau mencairkan deposito untuk membebaskan diri dari jeratan dan
biaya bunga wow gede.

2. Masa Kredit
Situasi
di mana Anda hanya memiliki utang KPR & KPM (rumah dan mobil) yang
sudah Anda rencanakan dalam jangka panjang. Di sini alokasi gaji Anda
sebesar 10 persen untuk dead account (dana pensiun), 20 persen untuk membayar kredit, 10 persen membangun safety net (dana darurat), dan 60 persen membayar ongkos hidup.

3. Masa Nyaman
Situasi di mana Anda tidak lagi memiliki segala bentuk utang yang memberatkan. 10 persen untuk dead account, 20 persen membangun safety net, 65 persen untuk ongkos hidup, dan 5 persen untuk biaya entertainment (ngopi dan hang out). Setelah safety net Anda telah berjumlah 6-12 kali gaji Anda, maka selanjutnya silakan bangun growing & business account.

So,
Anda boleh ngopi dengan 5 persen dari gaji Anda, setelah Anda memasuki
masa nyaman (terbebas dari utang). Bila belum, cobalah siasati dengan
ngopi hanya sebulan sekali. Dan belajar soal mix and match pakaian,
sehingga Anda tidak perlu sering-sering belanja pakaian. Coba bongkar
lemari pakaian, masih banyak koleksi yang bisa disiasati tanpa perlu
membeli koleksi baru.

Tidak ada komentar: