Senin, 06 September 2010

Kue Putri Salju

Salah satu kue kering yang wajib ada di hari raya lebaran.
Teksturnya yang lembut dan rasa yang sedikit gurih karena dipadu dengan
kacang mete. Balutan gula halus membuat kue ini menjadi putih bersih
bak puteri salju.

Bahan:

250gr mentega

100gr gula halus

200gr kacang mete (panggang, haluskan)

250gr tepung terigu

Bahan taburan:

150gr gula bubuk, aduk dengan 1/2sdt vanilli (optional)

gula donat secukupnya.

Cara Membuat:

Kocok mentega dan gula halus hingga putih/pucat, tambahkan kacang mete dan tepung terigu, aduk rataBulatkan adonan, simpan dalam kulkas ½ jam, bentuk bulan sabit atau sesuai selera.Susun dalam loyang tipis (loyang cookies), panggang dalam oven selama 20 menit, hingga matang.Gulingkan dalam gula bubuk biasa, setelah terbalut rata, gulingkan dalam gula donat.

Setiap Kemenangan Butuh Kesabaran

Di suatu sore, seorang anak datang kepada ayahnya yg sedang baca koran…

“Ayah, ayah” kata sang anak…

“Ada apa?” tanya sang ayah…..

“aku capek, sangat capek … aku capek karena aku belajar mati matian untuk mendapat nilai bagus sedang temanku bisa dapat nilai bagus dengan menyontek…aku mau menyontek saja! aku capek. sangat capek…

aku capek karena aku harus terus membantu ibu membersihkan rumah, sedang temanku punya pembantu, aku ingin kita punya pembantu saja! … aku capel, sangat capek …

aku cape karena aku harus menabung, sedang temanku bisa terus jajan tanpa harus menabung…aku ingin jajan terus! …

aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga lisanku untuk tidak menyakiti, sedang temanku enak saja berbicara sampai aku sakit hati…

aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga sikapku untuk menghormati teman teman ku, sedang teman temanku seenaknya saja bersikap kepada ku…

aku capek ayah, aku capek menahan diri…aku ingin seperti mereka…mereka terlihat senang, aku ingin bersikap seperti mereka ayah ! ..” sang anak mulai menangis…

Kemudian sang ayah hanya tersenyum dan mengelus kepala anaknya sambil berkata ” anakku ayo ikut ayah, ayah akan menunjukkan sesuatu kepadamu”, lalu sang ayah menarik tangan sang anak kemudian mereka menyusuri sebuah jalan yang sangat jelek, banyak duri, serangga, lumpur, dan ilalang… lalu sang anak pun mulai mengeluh ” ayah mau kemana kita?? aku tidak suka jalan ini, lihat sepatuku jadi kotor, kakiku luka karena tertusuk duri. badanku dikelilingi oleh serangga, berjalanpun susah krn ada banyak ilalang… aku benci jalan ini ayah” … sang ayah hanya diam.

Sampai akhirnya mereka sampai pada sebuah telaga yang sangat indah, airnya sangat segar, ada banyak kupu kupu, bunga bunga yang cantik, dan pepohonan yang rindang…

“Wwaaaah… tempat apa ini ayah? aku suka! aku suka tempat ini!” sang ayah hanya diam dan kemudian duduk di bawah pohon yang rindang beralaskan rerumputan hijau.

“Kemarilah anakku, ayo duduk di samping ayah” ujar sang ayah, lalu sang anak pun ikut duduk di samping ayahnya.

” Anakku, tahukah kau mengapa di sini begitu sepi? padahal tempat ini begitu indah…?”

” Tidak tahu ayah, memangnya kenapa?”

” Itu karena orang orang tidak mau menyusuri jalan yang jelek tadi, padahal mereka tau ada telaga di sini, tetapi mereka tidak bisa bersabar dalam menyusuri jalan itu”

” Ooh… berarti kita orang yang sabar ya yah? alhamdulillah”

” Nah, akhirnya kau mengerti”

” Mengerti apa? aku tidak mengerti”

” Anakku, butuh kesabaran dalam belajar, butuh kesabaran dalam bersikap baik, butuh kesabaran dalam kujujuran, butuh kesabaran dalam setiap kebaikan agar kita mendapat kemenangan, seperti jalan yang tadi… bukankah kau harus sabar saat ada duri melukai kakimu, kau harus sabar saat lumpur mengotori sepatumu, kau harus sabar melewati ilalang dan kau pun harus sabar saat dikelilingi serangga… dan akhirnya semuanya terbayar kan? ada telaga yang sangatt indah.. seandainya kau tidak sabar, apa yang kau dapat? kau tidak akan mendapat apa apa anakku, oleh karena itu bersabarlah anakku”

” Tapi ayah, tidak mudah untuk bersabar ”

” Aku tau, oleh karena itu ada ayah yang menggenggam tanganmu agar kau tetap kuat … begitu pula hidup, ada ayah dan ibu yang akan terus berada di sampingmu agar saat kau jatuh, kami bisa mengangkatmu, tapi… ingatlah anakku… ayah dan ibu tidak selamanya bisa mengangkatmu saat kau jatuh, suatu saat nanti, kau harus bisa berdiri sendiri… maka jangan pernah kau gantungkan hidupmu pada orang lain, jadilah dirimu sendiri… seorang pemuda muslim yang kuat, yang tetap tabah dan istiqomah karena ia tahu ada Allah di sampingnya… maka kau akan dapati dirimu

4 Penyebab Penuaan Kulit

Ada 4 hal yang harus dihindari kulit agar proses penuaan enggan datang pada Anda. Dr. Leslie Baumann,MD, penulis buku The Skin Type Solution memberikan panduannya pada Anda.

1. Kulit kering. Kondisi kulit kering, tidak hanya membuat Anda tidak nyaman tapi juga menjadi pertanda bahwa kulit tidak punya air yang cukup untuk memproduksi enzim pelindung kulit. Ini artinya, kulit akan lebih cepat mengalami peradangan akibat berinteraksi dengan polusi dan matahari. Solusi : Gunakanlah pelembab yang tidak hanya membantu kulit menampung air tapi juga menjaga kekencangan kulit. Pastikan dalam pelembab terdapat ceramides, stearic acid yang
merupakan lemak alami untuk melindungi epidermis kulit dari iritasi.

2. Polusi. Kulit mengartikan polusi sebagai radikal bebas yang dapat mengacaukan sistem kerja kulit. Solusi : Antioksidan adalah zat yang melawan radikal bebas. Ini bisa diperolah dari konsumsi teh hijau, dark chocolate, buah dan sayur-sayuran.

3. Rokok. Ketahuilah bahwa rokok dan asapnya merusak kolagen yang merupakan struktur protein paling penting bagi kulit. Jika kolagen rusak, maka kerutan akan muncul dan kulit menjadi tidak kencang. Solusi : Tidak ada cara lain, BERHENTILAH MEROKOK!

4. Sinar matahari. Sinar ultraviolet menginduksi peradangan pada kulit dan merupakan sumber radikal bebas. Inilah ancaman terbesar bagi kulit, sebab dapat menyebabkan hiperpigmentasi yang menyebabkan garis halus dan kerutan di wajah.
Solusi : Pastikan Anda selalu menggunakan krim tabir surya dan setiap kali keluar rumah dan matahari bersinar dengan kuatnya, lindungilah diri dengan payung atau topi. (Siagian Priska)
Sumber : Prevention Indonesia

Jumat, 03 September 2010

The Tomato Story

A Jobless man applied for the position of 'office boy' at Microsoft.
The HR manager interviewed him then watched him cleaning the floor as
a test.

'You are employed' he said. Give me your e-mail address and I'll send
you the application to fill in, as well as date when you may start.

The man replied 'But I don't have a computer, neither an email'.

'I'm sorry', said the HR manager. If you don't have an email, that
means you do not exist. And who doesn't exist, cannot have the job.'

The man left with no hope at all. He didn't know what to do, with only
$10 in his pocket. He then decided to go to the supermarket and buy a
10Kg tomato crate.
He then sold the tomatoes in a door to door round. In less than two hours,
he succeeded to double his capital. He repeated the operation three times,
and returned home with $60.

The man realized that he can survive by this way, and started to go
everyday earlier, and return late. Thus, his money doubled or tripled
everyday.

Shortly, he bought a cart, then a truck, and then he had his own fleet
of delivery vehicles.

5 years later, the man is one of the biggest food retailers in the US ..
He started to plan his family's future, and decided to have a life insurance.

He called an insurance broker, and chose a protection plan....
When the conversation was concluded the broker asked him his email.
The man replied,'I don't have an email.'
The broker answered curiously, 'You don't have an email, and yet have
succeeded to build an empire. Can you imagine what you could have been
if you had an e mail?!!' The man thought for a while and replied,
'Yes, I'd be an office boy at Microsoft!'

Moral of the story

Moral 1
Internet is not the solution to your life..

Moral 2
If you don't have an Internet, and work hard, you can be a millionaire.

Moral 3
If you received this message by email,
you are closer to being an office boy/girl, than a millionaire..........

P.S - Do not forward this email back to me,
I am closing my email account & going to sell tomatoes!!!

Kamis, 02 September 2010

Sepasang Suami Istri

Pagi itu klinik sangat sibuk........
Sekitar jam 9:30 seorang pria berusia 70-an datang untuk membuka jahitan pada luka di ibu-jarinya. Saya menyiapkan berkasnya dan memintanya menunggu, sebab semua dokter masih sibuk, mungkin dia baru dapat ditangani setidaknya 1 jam lagi.

Sewaktu menunggu, pria tua itu nampak gelisah, sebentar-sebentar melirik ke jam tangannya. Saya merasa kasihan. Jadi ketika sedang luang saya sempatkan untuk memeriksa lukanya, dan nampaknya cukup baik dan kering, tinggal membuka jahitan dan memasang perban baru. Pekerjaan yang tidak terlalu sulit, sehingga atas persetujuan dokter, saya putuskan untuk melakukannya sendiri.

Sambil menangani lukanya, saya bertanya apakah dia punya janji lain hingga tampak terburu-buru. Lelaki tua itu menjawab tidak, dia hendak ke rumah jompo untuk makan siang bersama istrinya, seperti yang dilakukannya sehari-hari. Dia menceritakan bahwa istrinya sudah dirawat di sana sejak beberapa waktu dan istrinya mengidap penyakit Alzheimer.

Lalu saya bertanya apakah istrinya akan marah kalau dia datang terlambat.

Dia menjawab bahwa istrinya sudah tidak lagi dapat mengenalinya sejak 5 tahun terakhir. Saya sangat terkejut dan berkata, Bapak masih pergi ke sana setiap hari walaupun istri Bapak tidak kenal lagi?

Dia tersenyum sambil tangannya menepuk tangan saya dan berkata, Dia memang tidak mengenali saya, tetapi saya masih mengenali dia, kan?

Saya terus menahan air mata sampai kakek itu pergi, tangan saya masih tetap merinding, Cinta kasih seperti itulah yang saya mau dalam hidupku.

Cinta sesungguhnya, tidak bersifat fisik atau romantis.
Cinta sejati adalah menerima apa adanya yang terjadi saat ini, yang sudah terjadi, yang akan terjadi, dan yang tidak akan pernah terjadi.

Bagi saya pengalaman ini menyampaikan satu pesan penting:

" Orang yang paling berbahagia tidaklah harus memiliki segala sesuatu yang terbaik, melainkan mereka dapat berbuat yang terbaik dengan apa yang mereka miliki..."