Selasa, 28 Juli 2009

Fw: CHATTING -- Wajib dibaca semua orang termasuk yang punya anak-anak!

CHATTING -- Wajib dibaca semua orang termasuk yang
punya anak-anak!

Setelah melemparkan buku-bukunya di sofa, dia mengambil camilan dan
mulai
online. Dia log-on dengan nama ByAngel213. Dia memeriksa daftar
sambungan
yang masuk, ada yang bernama GoTo123 juga sedang online. Dia
mengirimkan
pesan :

ByAngel213:
Hi. Aku senang kamu
online! Aku pikir ada seseorang yang mengikutiku pulang
dari sekolah
hari ini. Itu mengerikan!

GoTo123:
LOL (Laugh Out Loud =
Ketawa Ngakak). Kamu kebanyakan nonton TV. Kenapa
orang mengikuti
kamu? Bukankah kamu tinggal di perumahan yang aman?

ByAngel213:

Tentu saja. LOL (Ketawa Ngakak). Aku rasa itu hanya pikiranku saja,
karena
aku tidak lihat seorang pun.

GoTo123:
Kecuali kamu
menuliskan namamu saat online. Kamu tidak lakukan itu khan?


ByAngel213:
Tentu saja tidak. Aku tidak sebodoh itu, tahu.


GoTo123:
Apa kamu bermain softball sehabis sekolah hari ini?


ByAngel213:
Ya, dan teamku menang !!

GoTo123:
Itu
hebat! Team siapa yang kamu mainkan?

ByAngel213:
Kita mainkan
team Hornets. LOL (Ketawa Ngakak). Seragamnya keren banget!
Mereka
seperti lebah. LOL

GoTo123:
Apa nama teammu?


ByAngel213:
Canton Cats (Kucing2 Canton). Ada gambar cakar
harimau di seragam kita.
Pokoknya keren.

GoTo1 23:
Kamu
pelempar bola?

ByAngel213:
Tidak, aku jaga di base kedua. Aku
harus pergi. Ada PR yang harus kukerjakan
sebelum orang tuaku pulang.
Dah!

GoTo123:
Sampai ketemu lagi. Dah

Sementara itu,
GoTo123 mulai melacak menu "keanggotaan" dan mulai mencari
profil
sebenarnya dari ByAngel213. Ketika ditemukan, dia langsung menandai

dan mencetaknya. Dia mengambil pena dan mulai menuliskan apa yang
telah
diketahuinya tentang ByAngel213.

Namanya: Shannon
(perempuan)
Lahir: 3 Januari 1985
Umur: 13 tahun
Tempat
tinggal: Carolina Utara

Hobi: softball, koor, skating dan pergi ke
mall.

Selain informasi ini, dia tahu Shannon tinggal di Canton
karena baru saja
memberitahu. Dia tahu Shannon sendirian di rumah
sampai jam 06:30 sore
sampai kedua orang tuanya pulang kerja. Dia tahu
Shannon bermain softball
tiap hari Kamis sore dalam team sekolah yang
bernama Canton Cats. Nomer
favoritnya 7, seperti yang tercetak di
kaosnya. Dia tahu Shannon kelas
delapan (satu SMP) di SMP Canton.
Semua informasi itu dia peroleh dari
Shannon waktu mereka online. Dia
sekarang sudah memperoleh informasi yang
cukup untuk bisa menemukan
Shannon.

* * * * *

Shannon tidak bercerita pada orang
tuanya mengenai kejadian dalam perjalanan
pulang dari lapangan taman
kemarin. Dia tidak ingin orang tuanya ribut dan
melarang dia jalan
kaki saat pulang dari bermain softball. Orang tuanya
selalu berlebihan
dan berpikir yang buruk. Itu membuatnya berharap
seandainya dia bukan
anak tunggal. Mungkin jika dia punya saudara laki-laki
atau perempuan,
orang tuanya tidak menjadi over protektif lagi.

Pada hari Kamis,
Shannon sudah lupa dengan langkah kaki yang mengikutinya.


Permainan softballnya sangat asyik, sampai tiba-tiba dia merasa
ada
seseorang yag memperhatikannya. Saat itu ingatannya muncul
kembali. Dia
melirik dari posisinya berdiri di base kedua, ada seorang
laki-laki sedang
mengamatinya dengan seksama.

Laki-laki itu
bersandar di pagar di belakang base pertama dan dia tersenyum
saat
melihatnya. Dia tidak terlihat menakutkan dan Shannon langsung membuang

perasaan ketakutan yang dirasakan.

Setelah permainan selesai,
Shannon duduk di bangku sambil berbicara dengan
pelatih. Dia
memperhatikan laki-laki itu tersenyum lagi saat dia
melewatinya. Dia
mengangguk dan Shannon membalas tersenyum. Laki-laki itu
melihat nama
Shannon tercetak di belakang kaosnya seragamnya. Dia tahu sudah

menemukan semua identitas Shannon.

Diam-diam, dia berjalan
menjauh dalam jarak yang aman. Rumah Shannon hanya
beberapa blok dari
lapangan itu, dan begitu dia melihat tempat tinggalnya,
laki-laki itu
segera kembali ke tempat parkir dan mengambil mobilnya.

Sekarang
dia menunggu. Dia memutuskan untuk makan sedikit sebelum pergi ke

rumah Shannon. Dia mengendarai mobil ke sebuah restoran cepat saji dan
duduk
di sana menunggu waktu untuk bergerak.

* * * * *


Shannon sedang berada di kamarnya saat dia mendengar suara
panggilan dari
ruang tamu.

"Shannon, cepat kemari," panggil
ayahnya. Suaranya kedengaran marah tapi dia
tidak tahu mengapa. Dia
berjalan menuju ruang tamu dan melihat laki-laki
yang yang ditemui di
taman sedang duduk di sofa.

"Duduk," ayahnya memulai pembicaraan,
"Bapak ini baru saja bercerita banyak
hal yang menarik tentang kamu."


Shannon terhenyak ke belakang. Bagaimana mungkin laki-laki itu
bisa
bercerita segala macam pada orang tuanya? Dia tidak pernah
bertemu dengannya
sebelum hari ini !

"Kamu tahu saya siapa,
Shannon?" laki-laki itu bertanya.

"Tidak," jawab Shannon


"Saya adalah perwira polisi dan teman online-mu, GoTo123."


Shannon terkejut luar biasa, "Itu tidak mungkin! GoTo123 adalah
anak
seumuranku. Umurnya 14 tahun. Dan dia tinggal di Michigan!"


Laki-laki itu tersenyum, "Saya memang sudah menceritakan semuanya,
tapi itu
tidak benar. Kamu lihat Shannon, ada orang-orang di online
yang berpura-pura
menjadi seorang anak; dan saya salah satunya. Tapi
saat yang lain melakukan
itu untuk menyakiti dan berbuat jahat pada
anak-anak, saya termasuk kelompok
dari orang tua yang melakukannya
untuk melindungi anak-anak dari orang
jahat. Saya datang kemari untuk
bertemu denganmu dan mengajarimu bahayanya
berkomunikasi dengan orang
yang tidak kamu kenal secara online. Kamu telah
menceritakan semua hal
yang cukup untuk saya pakai untuk menemukan kamu.
Kamu menyebutkan
nama sekolahmu, nama team softballmu dan posisi dimana kamu
bermain.
Bahkan kamu menyebutkan nomer kaos seragammu yang membuat saya

menemukanmu dengan mudah."

Sekali lagi Shannin tertegun,
"Bukankan anda tinggal di Michigan?"

Laki-laki itu tertawa.
"Tidak, saya tinggal di Releigh, dekat sini. Itu saya
buat supaya kamu
merasa aman karena berpikir bahwa saya tinggal di tempat
yang jauh,
bukan?"

Shannon mengangguk.

"Saya punya seorang teman yang
memiliki anak perempuan seperti kamu. Hanya
dia tidak beruntung.
Laki-laki yang menemukannya membunuhnya saat dia
sendirian di rumah.
Anak-anak diajarkan untuk tidak mengatakan pada siapa
pun bahwa mereka
sedang sendirian di rumah, dimana sepanjang waktu itu
mereka gunakan
untuk online. Orang jahat akan menjebak kalian untuk
memberikan
informasi sedikit tentang ini dan tentang itu saat online.
Sebelum
kamu mengetahuinya, kamu telah mengatakan banyak hal sehingga mereka

mudah menemukanmu bahkan sebelum kamu menyadari telah melakukannya.
Saya
harap kamu belajar dari kejadian ini dan tidak mengulanginya
lagi. Beritahu
teman-temanmu juga supaya mereka bisa aman."


"Saya berjanji!"

Malam itu Shannon, ayah dan ibunya
mengucapkan terima kasih pada Tuhan
karena sudah melindungi Shannon
dari kejadian yang bisa menjadi peristiwa
tragis.


Salam,
sh.dewi

Tidak ada komentar: