Pada 27 September 2017, laman inet.detik.com merilis data dari laporan Tetra Pak Index yang menyebutkan bahwa pengguna internet di Indonesia telah mencapai angka kurang lebih 132 juta pengguna dan 106 juta orang di antaranya menggunakan media sosial secara aktif setiap bulan. Masih dari sumber yang sama disebutkan bahwa 85 persen di antaranya mengakses media sosial melalui ponsel. Perkembangan angka pengguna media sosial ini jelas masuk akal karena kebanyakan penggunanya merupakan generasi milenial yang menjadikan ponsel sebagai bagian dari keseharian mereka. Ada banyak sekali aktivitas yang mereka lakukan hanya dengan menggerakkan jempol di ponsel, mulai mengelola maupun berbelanja online, mengakses situs berita, atau berinteraksi memperluas networking di media sosial. Meski setiap hari mengakses media sosial, ternyata sebagian besar dari pengguna media sosial tersebut masih belum tahu cara memaksimalkan media sosial mereka sebagai mesin uang.
Lalu, bagaimana cara terbaik memaksimalkan media sosial sebagai mesin pencari uang?
5 Ide Memaksimalkan Media Sosial Sebagai Mesin Pencari Uang
Pada awalnya, mendapatkan penghasilan dari internet dianggap sebagai sesuatu yang baru dan masih banyak orang yang meragukan hal ini, terutama masih banyak terjadi kasus kejahatan di dunia internet. Namun dua tahun belakangan mulai terlihat adanya perkembangan pada sistem keamanan bertransaksi di dunia maya. Selain itu, secara kreatif banyak pula yang menemukan cara untuk mendapatkan uang hanya dengan memanfaatkan media sosial, mulai dari Facebook, Instagram, Twitter, G+, Youtube, bahkan melalui blog atau website.
Jika dulu penghasilan yang diharapkan dari internet hanya dari pemasangan iklan adsense, saat ini telah berkembang berbagai cara baru memaksimalkan media sosial sebagai mesin pencari uang. Memaksimalkan di sini tidak saja secara online, namun ternyata bisa pula dilakukan secara offline. Ada 5 ide yang bisa dicoba untuk memaksimalkan media sosial, antara lain:
1. Influencer
Influencer adalah pemilik media sosial yang memiliki cukup banyak audience dan bisa memberi pengaruh besar kepada para audience tersebut untuk mengikuti apa yang dilakukan atau disarankan di media sosialnya. Sebagai influencer, ada banyak sekali peluang memaksimalkan media sosial sebagai mesin pencari uang, misalnya menerima jasa mempromosikan suatu produk atau brand, atau bisa pula mengangkat isu berkaitan dengan peluncuran produk terbaru. Ada influencer yang hanya memanfaatkan instagram melalui pemasangan foto atau video dengan memasang harga tertentu, ada yang bekerja dengan memanfaatkan Twitter. Tetapi tidak menutup kemungkinan ada pula influencer yang memanfaatkan semua media sosial yang dimilikinya untuk mendapatkan lebih banyak uang. Pada intinya, setiap influencer memiliki ciri khas tersendiri dalam memberikan jasa yang disediakan, yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan brand.
2. Blogger
Blogger bekerja dengan memanfaatkan blog atau website. Para blogger ini ada yang murni mendapatkan uang hanya dari blog/websitenya saja, dengan cara menerima pemasangan iklan atau banner dari suatu perusahaan atau brand, membuat konten tulisan yang bertujuan untuk mempromosikan suatu produk atau jasa dengan bayaran tertentu, datang ke event dan melakukan liputan langsung dengan tujuan yang sama, tetapi dengan ketentuan dan harga yang berbeda. Setiap blogger memiliki standar harga yang berbeda antara satu dengan yang lainnya karena kualitas blog/website yang mereka kelola tentu saja berbeda-beda. Dibutuhkan kreativitas dan profesionalitas para blogger untuk menemukan peluang terbaik yang bisa mendatangkan lebih banyak uang ke kantong mereka.
3. Sistem Affiliate
Jika di dunia offline dikenal ada yang namanya perantara atau makelar, maka di dunia online dikenal pula istilah affiliate marketing. Makna dari kedua istilah tersebut kurang lebih sama, yaitu sebagai perantara antara penjual dan pembeli. Bedanya, affiliate di dunia online jelas mengandalkan koneksi internet dan tidak perlu bertatap muka secara langsung, baik dengan penjual maupun dengan pembeli. Pelaku affiliate hanya cukup mendaftar pada vendor produk atau merchant, mendapatkan ID Afiliasi, kemudian menggunakan identitas afiliasi tadi di media sosialnya, bisa di Facebook, Twitter, Instagram, atau yang lebih banyak dipasang di blog/website dalam bentuk konten yang berkaitan dengan produk atau jasa yang hendak dipromosikan. Keuntungan yang akan didapat dalam bentuk komisi. Jadi jika ada pembeli yang melakukan pembelian dari link afiliasi yang kita miliki maka komisi dari pembelian itulah yang nantinya akan kita dapatkan.
4. Penyedia Konten
Bekerja sebagai penyedia konten sedikit berbeda dengan 3 ide sebelumnya karena di sini yang dibutuhkan adalah kemampuan menulis konten dengan baik, cepat, dan sesuai brief atau ketentuan yang diberikan pengguna jasa. Meskipun di secara penuh menggunakan media sosial untuk bekerja, namun tetap memerlukan media sosial untuk memasarkan jasa sebagai penyedia konten. Tidak hanya perusahaan lho yang membutuhkan jasa penyedia konten, namun pemilik blog/website yang sibuk serta kurang memiliki waktu untuk menulis konten tentu saja membutuhkan jasa penyedia konten. Harga yang bisa diberikan berbeda-beda antara satu penyedia dengan penyedia lain, hal ini tergantung kualitas konten, profesionalitas, kemampuan menempati brief dan tenggat waktu, dan sebagainya. Hal utama yang harus dimiliki untuk menjadi penyedia konten adalah kemampuan menulis tadi, memiliki banyak sumber referensi, dan senang membaca.
5. Digital Agency
Di masa lalu, ada bidang usaha yang kita kenal dengan nama advertising agency, yaitu agensi yang memasarkan produk dan jasa suatu brand melalui pemasangan iklan di televisi, media cetak, banner, bahkan membuatkan konten promosinya. Dengan berkembangnya teknologi internet di masa kini maka bidang pekerjaan yang mempromosikan produk atau jasa di media cetak, televisi, dan banner, flyer, katalog tadi berubah haluan menjadi digital agensi, memanfaatkan kekuatan digital (media internet) untuk mempromosikan produk dan jasa dari suatu brand. Media digital yang digunakan di sini meliputi, media sosial, aplikasi, blog, website, dan sebagainya. Banyaknya pengguna media sosial saat ini jelas lebih efektif berpromosi di digital dibandingkan promosi secara offline. Oleh karena itu, ide bisnis yang satu ini memiliki peluang yang sangat menjanjikan untuk dikembangkan dan bisa memaksimalkan penggunaan media sosial sebagai mesin pencari uang.
Peralatan yang Perlu Disediakan
- Laptop, komputer, gadget.
- Media sosial.
- Blog/website.
- Keahlian di bidang IT.
- Alat tulis-menulis.
- Berbagai referensi.
- Kartu nama.
Cara Memulai
- Buat blog atau website dan isi dengan konten sesuai dengan bidang yang ingin dijalankan, misalnya khusus untuk mempromosikan brand yang berhubungan dengan lifestyle (gaya hidup), mengulas segala sesuatu berkaitan dengan teknologi saja, wisata belanja, kuliner, dan lain sebagainya.
- Persiapkan pula media sosial dan bangun hubungan yang intens dengan audience atau follower. Semakin banyak memiliki audience akan semakin baik. Selain itu, usahakan selalu memposting konten positif di media sosial.
- Kembangkan jaringan di dunia digital, perluas pertemanan, bergabung dengan berbagai komunitas blogger, influencer, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan bisnis ini. Semakin luas jaringan atau networking yang dimiliki akan semakin banyak peluang yang terbuka untuk membesarkan bisnis ini dan menjadikan media sosial sebagai mesin pencari uang.
- Asah terus kemampuan dan ikuti perkembangan teknologi internet, termasuk mempelajari aplikasi pendukung yang bisa digunakan untuk memaksimalkan media sosial sebagai mesin pencari uang. Sejalan dengan waktu memang akan ada masalah yang mungkin terjadi, tetapi kita bisa kok menemukan solusi untuk setiap masalah, contohnya ya kalau kita butuh uang tambahan maka solusinya adalah mencari pekerjaan sampingan, kalau kita sakit perut maka yang kita perlukan adalah solusi sakit maag.
- Peserta adalah Warga Negara Indonesia.
- Bebas menggunakan platform blog apa pun.
- Tulisan tidak boleh melanggar hak kekayaan intelektual pihak mana pun.
- Tulisan tidak boleh bermuatan politik dan SARA, atau memojokkkan individu/golongan tertentu, dan tidak melanggar hukum/ketentuan yang berlaku.
- Tidak mempromosikan produk/kegiatan lain.
- Konten blog atau website tidak mengandung unsur pornografi, judi, SARA, atau tindakan yang melanggar hukum.
- Usia blog atau website minimal 6 bulan.
- Membuat proposal berdasarkan tulisan ide menggunakan Google Slide.
- Submit artikel dalam bentuk link ke https://iwic.indosatooredoo.com/reg1.php
- Menyebarkan artikel yang telah dipublikasikan di media sosial yang dimiliki (Facebook, Twitter, Instagram) dan menyertakan hastag #IWIC11
- Like/follow media sosial IWIC: www.facebook.com/IndosatIWIC, www.twitter.com/isatooredooiwic, www.instagram.com/indosatooredooiwic